Home » » Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila

Written By Sigit Harya Hutama on Selasa, 24 Desember 2013 | 01.34

PANCASILA
The Fundamental Idea of Our Nations




Pengertian Pancasila secara Etimologi
Menurut:
1.      Muhammad Yamin
Dasar yang memiliki 5 unsur
2.      Menurut Budha
-          Panatipada veramani shikapadam samadiyani = dilarang membunuh
-          Dinna dana = mencuri
-          Kameshu micchara = berzina
-          Musawada vermani = berdusta
-          Sura merayu = minum

3.      Budaya Jawa (Mo limo)

Pengertian Pancasila secara Historis
1.      Pidato lisan Ir. Soekarno 1 Juni 1945= Pancasila (Lima dasar)
2.      Pembukaan UUD 1945 (Alinea ke 4)




Pendidikan Pancasila
Bertujuan untuk mengantarkan mahasiswa untuk:
a.       Mengambil sikap dan bertanggung jawab sesuai hati nurani (ATTITUDE)
b.      Mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta pemecahannya (PROBLEM SOLVING)
c.       Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan IPTEK dan Seni (DINAMIS)
d.      Memaknai peristiwa sejarah dan nilai budaya bangsa untuk penggalang persatuan Indonesia (UNITY)

Keterkaitan Pendidikan Pancasila
1.      Tujuan Nasional = Pembukaan UUD 1945 “memajukan kesejahteraan umum …….”
2.      Tujuan Pendidikan Nasional (UU No. 2 Tahun 1989 ttg sistem pendidikan nasional bab IV pasal 4….. ada 4 point)
3.      Tujuan Pendidikan Pancasila
-          (SK Dikti Dekdiknas ttg Penyempurnaan Kurikulum Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Pancasila pada PT) (5 point)
-          SK Dirjen Dikti No. 38 tentang rambu-rambu pelaksanaan MKP di PT pasal 3 ayat 1
(4 point)


Landasan Pancasila
1.      Historis
-          Bangsa INA terbentuk dari proses panjang (Kutai-Sriwijaya-Majapahit-Kolonialisme-Kemerdekaan)
-          Ada prinsip hidup yang tersimpul dalam pandangan hidup/filsafat hidup=pancasila
2.      Kultural
-          Ajaran pancasila sudah ada jauh sebelum merdeka
-          Kepercayaan terhadap sang pencipta sudah ada sejak zaman prasejarah (adanya kekuatan yang besar diluar kekuatan manusia)
-          Menghargai dan mengakui manusia sesuai dengan derajatnya  adalah pandangan hidup yang dimiliki suku bangsa di Indonesia
-          Rasa persatuan bangsa nampak dengan digunakannya bahasa melayu sebagai bahasa pengantar
-          Masyarakat dari berbagai bangsa sebenarnya sudah menjaga kerukunan, bersatu dan berdampingan, konflik timbul dari politik kerajaan.
-          Rembug desa sebagai sistem permusyawarahan dalam menyelesaikan masalah
Notonagoro = unsure Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan dan agama kita.
3.      Yuridis
-          UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2
-          UU No. 2 tahun 1989 Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2, setiap jenjang pendidikan wajib memuat : Pendidikan Pancasila, agama dan Kewarganegaraan
-          SK Dirjen Dikti Depdiknas No.265/DIKTI/KEP/2000 ………………….?
4.      Filosofis
-          Nilai pancasila dianggap nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa, karena inilah pancasila dianggap sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
-          Sesuai kodratnya manusia mau tidak mau harus hidup ditengah-tengah masyarakat. Dalam kedudukannya ini manusia harus:
a.       Menempatkan diri sebagai makhluk Tuhan. S1
b.      Berhubungan antar manusia berlandaskan persamaan harkat dan martabat yang sama. S2
c.       Hidup berkelompok dan saling membutuhkan. S3
d.      Setiap bangsa dan Negara yang berdiri mempunyai tujuan nasionalnya, untuk itu diperlukan sistem Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan
e.       Demokrasi adalah sarana untuk mencapai tujuan bersama terutama tujuan nasional sehingga tercipta keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah Perancangan, Perumusan dan Pengesahan Pancasila dan UUD 1945

1.      Pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Tyunbi Tyoosakai) 29 April 1945
-          Ketua                    : Dr. KRT Radjiman W.
-          Ketua Muda          : R.P. Suroso
-          Ketua Muda          : Iche Bang Ase Yosio
-          Anggota                : 60 orang
2.      Pidato Muh. Yamin 29 Mei 1945 (Azas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia)
a.       Peri Kebangsaan
b.      Peri Kemanusiaan
c.       Peri Ketuhanan
d.      Peri Kerakyatan (musyawarah perwakilan, kebijaksanaan)
e.       Kesejahteraan Rakyat (keadilan sosial)

3.      Pidato Prof. Soepomo (Bapak Konstitusi) 31 Mei 1945
a.       Kerakyatan
b.      Persatuan tanpa membedakan
c.       Kekeluargaan
d.      Kepercayaan kepada Tuhan

4.      Pidato Ir. Soekarno 1 Juni 1945
a.       Kebangsaan Indonesia (Nasionalisme)
b.      Peri Kemanusiaan (Internasionalisme)
c.       Mufakat atau Demokrasi
d.      Kesejahteraan Sosial
e.       Keutuhan Yang Maha Esa


Pancasila                     Tri Sila (Diperas)                     Eka Sila (Diperas)
a.       Sosio Nasionalisme           GOTONG ROYONG
b.      Sosio Demokrasi
c.       Ketuhanan


5.      Rapat Gabungan pada 22 Juni 1945
Jam 10.00 Dikantor Besar Jawa Hookai Lapangan Banteng Jakarta
a.       Panitia 8 (Pemeriksa Penampung Usul-Usul)
1)      Ir. Soekarno
2)      K. Bagus Hadi Koesoemo
3)      KH. Wahid Hasyim
4)      Mr. Moh. Yamin
5)      Mr. A. A. Maramis
6)      M. Soetadjo Kartohadi Koesoemo
7)      Rd. Otto Iskandardinata
8)      Drs. Mohammad Hatta
b.      Tyuudo Sangi In (Badan Penasehat Pusat Bala Tentara Jepang)

c.       BPUPKI
-          Ketua sidang   : Ir. Soekarno
-          Hadir               :  38 orang
-          Acara               : - Menampung usul-usul
  - Prosedur Indonesia merdeka
                       
                        Isi:
1)      Supaya Indonesia selekasnya merdeka
2)      Hukum dasar supaya diberi preambule (mukadimah)
3)      BPUPKI supaya bekerja terus sampai selesai rancangan hukum dasar
4)      Bentuk hokum dasar

d.      22 Juni 1945 jam 20.00 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta
Rapat Panitia 9 tentang Penyelidik usul-usul dan perumus dasar Negara (mukadimah)
-          Ketua : Ir. Soekarno
-          Angoota:
Drs. Mohammad Hatta
M. AA. Maramis
KH. Wahid Hasyim
Abdul Kahar Muzakir
H. Agus Salim
Abi KusnoTjokrosujoso
Mr. Achmad Subardjo
Mr. Moh. Yamin

Mencapai suatu modus, suatu consensus yang termaktub dalam suatu Paiagam yang dimaksudkan sebagai Rancangan Hukum Dasar.

Piagam tersebut kemudian terkenal dengan nama Piagam Jakarta (Jakarta Charter)

Mukadimah  alinea 1,2,3,4, dst
1)      Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya
2)      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3)      Persatuan Indonesia
4)      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5)      Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Disepakati sebagai kesepakatan yang luhur

e.       Pembentukan Panitia Perancang Hukum Dasar tersendiri 11 Juli 1945
1)      Panitia perancang hokum dasar
- Ketua: Ir. Soekarno
- Anggota: 20
2)      Panitia urusan ekonomi dan keuangan
- Ketua: Drs. Moh. Hatta
- Anggota: 24
3)      Panitia kecilperancang urusan pembelaan tanah air
- Ketua: Abi Kusno Tjokrosujoso
- Anggota: 24 orang

f.       Sidang Pleno BPUPKI pada 14-16 Juli 1945
Seluruh rancangan hokum dasar dan naskah pernyataan Indonesia merdeka selesai

Mengesahkan Piagam Jakarta sebagai rancangan Pembukaan Hukum Dasar

g.      Pembentukan PPKI 7 Agustus 1945
Penyetujuan PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) oleh Jendral Besar Terauchi dengan ketua Ir. Soekarno
PPKI boleh mulai bekerja pada 9 Agustus 1945

h.      Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 (Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta)
i.        Sidang Pleno PPKI 18 Agustus 1945di Pejambon Jakarta
- Ketua      : Ir. Soekarno
- Waketua  : Drs. Moh. Hatta
- Anggota : 24 orang
Hasil yang diperoleh:
1.      Mengesahkan UUD 1945 dengan beberapa perubahan
2.      Memilih presiden dan wakil presiden
3.      Menetapkan berdirinya KNIP (telah ditentukan dalam pasal IV aturan peralihan)
Ketua: Mr. Kusman Singodimejo
j.        Sidang PPKI kedua (19 Agustus 1945)
1.      Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.
a. Jawa Barat, Sutarjo Kartohadikusumo
b. Jawa Tengah, R. Panji Suroso
c. Jawa Timur, R.A. Suryo
d. Borneo, Ir. Pangeran Muhammad Noor
e. Sulawesi, Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi
f. Maluku, Mr. J. Latuharhary
g. Sunda Kecil , Mr. I. Gusti Ketut Pudja
h. Sumatra, Mr. Teuku Mohammad Hassan

2.      Untuk sementara waktu kedudukan kota dan sebagainya diteruskan seperti sekarang
3.      Untuk sementara waktu kedudukan gemeente dan sebagainya diteruskan seperti sekarang
4.       Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan 4 menteri negara


k.      Sidang PPKI ketiga (20 Agustus 1945)
Pembentukan badan keamanan rakyat (BKR)
l.        Sidang PPKI keempat (22 Agustus 1945)
Membahas agenda KNIP yang pusatnya di Jakarta


Masa Setelah Proklamasi
Makna proklamasi:
1.      Secara yuridis            : proklamasi merupakan saat tidak berlakunya tertib hokum colonial  & saat mulai berlakunya tertib hokum Nasional
2.      Secara politis ideologis : bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing & memiliki kedaulatan u/ menentukan nasib sendiri dalam suatu Negara Proklamasi RI.

Propaganda  Belanda
-          Indonesia menghadapi kekuatan baru Belanda yang tergabung dalam pemerintahan NICA (Nedherlands Indies Civil Administration)
-          Perlawanan pemerintah Indonesia dilakukan dengan mengeluarkan 3 maklumat:
1.      Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945
(Penghentian kekuasaan luar biasa dari Presiden sebelum masa waktunya{seharusnya berlaku 6 bulan})
2.      Maklumat tanggal 3 November 1945 (pembentukan parpol sebanyak-banyaknya)
Pandangan internasional Indonesia Negara demokrasi
3.      Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945 (Mengubah cabinet presidensial menjadi parlementer)

Konsep-Konsep

Dasar Negara

Yamin
29 Mei 1945
Supomo
31 Mei 1945
Soekarno
1 Juni 1945
Peri kebangsaan
Persatuan
Kebangsaan
Peri kemanusiaan
Kekeluargaan
Internasionalisme
Peri ketuhanan
Keseimbangan lahir dan batin
Mufakat atau demokrasi
Peri kerakyatan
Musyawarah
Kesejahteraan social
Kesejahteraan rakyat
Keadilan rakyat
Ketuhanan YME

Perubahan yng menyangkut Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD 1945

Piagam Jakarta
Diganti
Pembukaan UUD 1945
Mukadimah
Diganti
Pembukaan
Dalam suatu hukum dasar
Diganti
Dalam UUD Negara
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya
Diganti
Ketuhanan YME
Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap
Diganti
Kemanusiaan yang adil dan beradab

Perubahan yang menyangkut pasal-pasal UUD 1945


Rancangan Hukum Dasar
UUD 1945
Hukum dasar
UUD 1945
Dalam rancangan 2 orang wakil presiden
Seorang wakil presiden
Presiden harus orang Indonesia Asli yang beragama Islam
Presiden harus orang Indonesia Asli
Selama pegang pimpinan perang dipegang oleh Jepang dengan persetujuan Pemerintah Indonesia
Dihapuskan
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright © 2013. Sebuah Catatan Untuk Dibagi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger