Home » » DASAR EPIDEMIOLOGI

DASAR EPIDEMIOLOGI

Written By Sigit Harya Hutama on Rabu, 18 Desember 2013 | 06.26

Pengertian 


Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat (Public Health) yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit ataupun masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat. Ditinjau dari asal kata, epidemiologi berasal dari bahasa Yunani. (epi = permukaan/di atas/menimpa), (demos = orang/populasi/manusia), (logos = ilmu tentang). Jadi epidemiologi adalah  Ilmu mengenai kejadian yang menimpa  penduduk. 
Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan untuk development dari penanggulangan masalah kesehatan. Bisa dikatakan juga bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang frekuensi masalah kesehatan dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 
Epidemiologi mempelajari distribusi penyakit berdasarkan umur, jenis kelamin, geografi dan lain-lain. Epidemiologi juga mempelajari pola distribusi penyakit berdasarkan faktor-faktor penyebabnya.  
Epidemiologi terbagi atas 3 jenis, antara lain:
1.    Epidemiologi Deskriptif
2.    Epidemiologi Analitis
3.    Epidemiologi Eksperimental

1.    Epidemiologi Deskriptif
Epidemiologi deskriptif hanya mempelajari tentang frekuensi dan distribusi suatu masalah kesehatan saja, tanpa memandang perlu mencarikan jawaban terhadap determinan yang mempengaruhi frekuensi, distribusi dan atau munculnya masalah kesehatan tersebut. Epidemiologi deskriptif hanya menjawab pertanyaan siapa ( Who ), dimana ( Where ), dan kapan ( When )

2.    Epidemiologi Analitik
Epidemiologi yang mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, distribusi dan munculnya suatu masalah kesehatan. Diupayakan tersedianya jawaban terhadap determinan yang dimaksud (Why), untuk kemudian dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan.
Akibat               : Frekuensi, distribusi atau suatu masalah kesehatan
Penyebab        : Faktor-faktor yang mempengaruhi

3.    Epidemiologi Eksperimental
Pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab terjadinya faktor luaran ( penyakit ). Misal : Pembuktian peranan rokok terhadap kanker paru dilakukan dengan melakukan intervensi pengurangan rokok dan melihat apakah memang terjadi penurunan kanker paru.


Secara garis besar, epidemiologi deskriptif mempelajari tentang frekuensi dan distribusi dari masalah kesehatan, sedangkan epidemiologi analitik mempelajari tentang determinan (faktor penentu) dari timbulnya masalah kesehatan. Hal ini dapat dijelaskan dalam gambar berikut:








Penelitian Epidemiologi Diskriptif
Penelitian Epidemiologi Analitik
1. Hanya menjelaskan  
1. Juga menjelaskan
2. Keadaan suatu masalah kesehatan
2. Mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat ( Why )
3. (Who, Where, When)
3. Pengumpulan,  

Peranan Epidemiologi
Tujuh peran utama (Valanis) :
1. Investigasi etiologi penyakit
2. Identifikasi faktor risiko
3. Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakit
4. Melakukan diagnosa banding dan perencanaan pengobatan
5. Surveilan status kesehatan penduduk
6. Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan
7.  Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat

Empat peran utama (Beoglehole-WHO 1977) :
1.  Mencari kausa; faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan dan yang menyebabkan terjadinya penyakit.
2.  Riwayat alamiah penyakit : perlangsungan penyakit, bisa sangat mendadak (emergency), akut dan kronik.
3.  Deskripsi status kesehatan masyarakat; menggambarkan proporsi menurut status kesehatan, perubahan menurut waktu, perubahan menurut umur, dan lain-lain.
4.  Evaluasi hasil intervensi; menilai bagaimana keberhasilan berbagai intervensi seperti promosi kesehatan, upaya pencegahan dan pelayanan kesehatan

Peran Epidemiologi lainnya :
1.  Mengidentifikasi masalah kesehatan  utama yang sedang dihadapi masyarakat.
2. Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya masalah kesehatan atau penyakit dalam masyarakat.
3.  Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan.
4. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
5.  Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
6. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.

Tujuan Epidemiologi :
1.  Untuk menjelaskan etiologi suatu penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial/prilaku.
2.  Menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku dan ilmu biomedis.
3.  Memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompokdan populasi yang berisiko, dan untuk pengembangan langkah-langkah serta kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan, yang kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah, kegiatan dan program intervensi    

Keterkaitan Dengan Dunia Ilmu
Dalam melakukan perannya, epidemiologi tidak dapat melepaskan diri dalam keterkaitannya dengan disiplin kesehatan masyarakat lainnya seperti : Administrasi Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan dan Pendidikan  Kesehatan/ Ilmu Prilaku, misal : peranan epidemiologi dalam proses perencanaan kesehatan, yang meliputi identifikasi masalah, memilih prioritas, menyusun objektif, menerapkan kegiatan koordinasi dan evaluasi.
Jadi epidemiologi sangat memerlukan tambahan pengetahuan dengan berbagai disiplin kesehatan masyarakat
Sebaliknya; dalam mempersiapkan suatu intervensi pendidikan kesehatan, epidemiologi dapat dipergunakan dalam membuat suatu “Diagnosis Epidemiologi” dari masalah yang memerlukan intervensi itu.
Disini epidemiologi berperan dalam menentukan masalah kesehatan berdasarkan indikator vital, seperti : mortalitas, morbiditas, fertilitas dan disabilitas.
Juga dapat dipakai dalam menghitung frekuensi penyakit dalam bentuk insidensi, prevalensi, distribusi, intensitas dan perlangsungan (duration) suatu penyakit
Dalam diagnosis keadaan kesehatan masyarakat, epidemiologi dapat memberikan gambaran/diagnosis tentang masalah yang berkaitan dengan kemiskinan (poverty) berupa malnutrisi, overpopulasi, kesakitan ibu, rendahnya kesehatan bayi, alkoholisme, anemia, penyakit parasit dan kesakitan mental
Sebagai metode ilmiah, epidemiologi berperan dalam penelitian, sehingga berkaitan dengan Statistika dan Matematika


Perbandingan Hubungan Epidemiologi dan Klinik
Epidemiologi
Klinik
Target : Populasi
Target : Individu
1. Assesmen
2. Preventif
3. Evaluasi
4. Perencanaan (planning)
1. Diagnosis
2. Pengobatan
3. Perawatan
4. Pelayanan


Ruang Lingkup Epidemiologi

1.    Endemi :
Berlangsungnya suatu penyakit pada tingkatan yang sama atau keberadaan suatu penyakit yang terus menerus di dalam populasi atau wilayah
tertentu
2.    Hyperendemi :
Keberadaan penyakit dengan tingkat insidensi yang tinggi dan terus menerus melebihi angka prevalensi normal dalam populasi dan ternyata menyebar merata pada semua usia dan kelompok
3.    Holoendemi :
Keberadaan suatu penyakit yang kejadiannya dalam populasi yang sangat banyak
4.    Epidemi :
Munculnya penyakit tertentu yang berasal dari satu sumber tunggal, dalam satu kelompok, populasi, masyarakat atau wilayah, yang melebihi tingkat kebiasaan yang diperkirakan
5.    Kejadian Luar Biasa ( KLB ) = Epidemi :
Peningkatan secara tajam dari kasus baru yang mempengaruhi kelompok tertentu
6.    Pandemi :
Epidemi yang menyebar luas melintasi negara, benua atau populasi yang sangat besar.

Ruang Lingkup Masalah Kesehatan Ada 6 D
1.    DEATH ( kematian )
2.    DISEASE ( penyakit )
3.    DISABILITY ( kecacatan )
4.    DISCOMFORT ( kekurang nyamanan )
5.    DISSATISFACTION ( kekurang puasan )
6.    DESTITUTION ( kelemahan )

Ruang Lingkup Epidemiologi dalam Masalah kesehatan ada 6 E
1.    ETIOLOGI : Berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalam mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainnya (Penyebab)
2.    EFIKASI    :    Berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan      
3.    EFEKTIVITAS : Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan yang satu dengan yang lain
4.    EFISIENSI   : Sebuah konsep ekonomi yang  melihat pengaruh yang dapat diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan
5.    EVALUASI : Penilaian secara keseluruhan suatu pengobatan atau program kesehatan masyarakat  
6.    EDUKASI : Intervensi yang berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit

Sejarah dan Perkembangan Epidemiologi
1.    Hippocrates (460 BC - 377 BC)
Sebagai The First Epidemiologist yang pertama kali mengajukan konsep analisis kejadian penyakit secara rasional
2.    Galen (129-199)
Ahli Bedah tentara Romawi ini sering dianggap sebagai the Father of Experimental Physiology.Penyakit berhubungan dengan personality type dan lifestyle factor
3.    Thomas Sydenham (1624-1689)
Sebagai English Hippocrates atau the Father of  Epidemiology. Menghidupkan kembali konsep Hippocrates di tanah Inggris dan menambah pentingnya merinci konsep faktor lingkungan (atmosfer) dari Hippocrates
4.    Antonio van Leeuwenhoek (1632-1723)
      - Penemu mikroskop
      - Penemu bakteri dan parasit (1674)
      - Penemu spermatozoa (1677)
5.    James Lind, 1747 (Bapak Trial Klinik)
   Memakan makanan kaleng dalam waktu lama menyebabkan tubuh kekurangan Vit C kemudian menyebabkan scurvy
6.    Max van Patternkofer
Penentang teori bahwa Vibrio bukan penyebab kolera dengan cara meminum segelas air berisi 1.00 cm3 kultur vibrio
7.    John Snow, 1813-1858 (The Father of Field  Epidemiology)
      Analisis penyakit kolera di London dengan pendekatan Epidemiologi
8.    Percival Pott (Bapak Epidemiologi Modern)
   Menganalisa kejadian kanker skrotum di kalangan  pekerja pembersih cerobong asap dengan pendekatan Epidemiologi. Tar sebagai penyebabnya.
9.    Robert Koch
     - Penemu penyakit TBC (1882)
    - Memperkenalkan tuberkulin (1890) sebagai terapi TBC dikembangkan oleh Von Pirquet (1906), PPD dikembangkan oleh Siebart (1931)
10. Dool and Hill, 1950 (Pelopor Penelitian Epidemiologi Klinik)
Hubungan merokok dan kanker paru

Peristiwa Bersejarah Epidemiologi
1.    Wabah diare di London.
2.    Kisah Rubella.
3.    Awan asap di atas kota London.
4.    Pandemi cacar dan eradikasinya.
5.    Penelitian Kohor Framingham.
6.    Upaya eradikasai Polio


Sebagai suatu ilmu yang mempelajari kondisi kesehatan di masyarakat, perkembangan epidemiologi dilatarbelakangi oleh berbagai hal. Perkembangan epidemiologi dilatarbelakangi oleh tantangan zaman, dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit serta perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.






Gambar : Kondisi kesehatan di dalam masyarakat
Daftar Pustaka

Azwar, Asrul. 1988. "Pengantar Epidemiologi". PT Binarupa. Jakarta.
M.n. Bustan. 2006. "Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta.
Noor, Nur Nasry. 2006. "Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular", Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: PT. Rineka Cipta.


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright © 2013. Sebuah Catatan Untuk Dibagi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger